Jumat, 15 November 2013

Hikmah Jalan Nanjak ke Eco Pesantren ( SSG DT Angkatan 26 Part 7)

Klw jalan nanjak biasa pake mobil, udah biasa...Gmna klw ceritanya jalan nanjak 6 km, jalan lagi? Orang bakal nganggap kayanya kaki loh bakal bengkak, badan merinding, gak karuan kaya orang gak punya tujuan hidup deh. Segitu zaman serba canggih dah ada mobil terbang, mau-maunya disuruh jalan cuma modal kekuatan fisik. Bisa dibilang gak waras nih orang -___- 

Eits jangan suudzon dong, jalan disini bukan sekedar jalan papanasan. Did you know? "Olahraga yang paling mudah dikerjakan oleh manusia adalah jalan sehat." Apalagi kalau jalannya bareng sama teman-teman,yang tadinya bawa beban 1 ton, jadi ringan dibawa karena kiri kanan gue ada teman yang bisa membantu donk. Masa aja mereka gak mau bantu, katanya seperjuangan, ya susah-senang harus tanggung bersama friend.

Tepatnya minggu pagi pukul 9.00 WIB, para peserta SSG Daarut Tauhid angkatan 26 akan menuju eco pesantren cikole. Memang jarak antara DT dan eco pesantren tidak terlalu jauh, klw naik motor paling lama 15 menit. Gak terlalu beban juga untuk menempuh jalan menuju eco pesantren, gampang. 

Rombongan SSG mulai berjalan dengan gerakan langkah yang berirama, "dug,dag,dug,dag", "hap,hap" dengan barisan yang selalu rapih dan tidak mengganggu pejalan sekitar. Mendekati perumahan pondok hijau jalan tanjakan mulai terlihat. Badan pun mulai berkeringat karena kondisi jam 9 ke atas itu mulai panas. Sempat mulai mengeluh, tapi perjalanan masih panjang. Lebih baik keluhan itu diobati dengan bacaan asmaul husna, bismillah. 

Keluar dari perumahan, tanjakan kembali datang. Ehm, jadi kebayang hijrahnya para rasul dan sahabat saat akan berperang. Mungkin tanjakan yang akan dilewati sangat terjal dengan kondisi cuaca yang lebih panas apalagi daerahnya gurun padang pasir. Baru juga jalan nanjak biasa, jangan mengeluh, ceritakan semuanya sama Allah aja deh.

Akhirnya tepat pukul 12.30 tiba para rombongan SSG di mesjid eco pesantren, alhamdulillah. Tapi, kenapa pelatih memarahi kami? Apakah kami punya salah? Ya, teman sekelompok saya bernama Rina pingsan di jalan. Astagfirullah teganya hamba ya Allah, meninggalkan teman seperjuangan. Tapi, Allah masih sayang sama Rina ada Zaki yang berusaha menolongnya sampai tiba di eco. Zaki membantu Rina dengan iklhas dan rela berkorban demi sahabat seperjuangannya sendiri. Ini keadaan yang perlu patut dicontoh. 

Janganlah jadi pribadi yang hanya untuk memotivasi kehidupan diri-sendiri saja, karena kelak di surga nanti jika hanya ada 1 orang ahli surga, engkau akan merasa kesepian.


Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)


 Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, bukan hanya mencari manfaat dari orang atau memanfaatkan orang lain. Ini adalah bagian dari implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu memberi. Selain itu, manfaat kita memberikan manfaatkan kepada orang lain, semuanya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri (QS. 17:7)



Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah membantu keperluannya. (Muttafaq ‘alaih)


 Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan2 dunia, Allah akan menyelesaikan kesulitan2nya di hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat (HR. Muslim)



By : Melly Lydea

0 komentar: