pendapatan dan biaya bank
A. PENDAPATAN
1.
Pengertian
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia
(1999:233) dalam buku Standart Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa pendapatan
adalah: “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama satu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.
Sedangkan menurut Accounting
Principle Board dikutip oleh Theodorus Tuanakotta (1984:153) dalam buku Teori
Akuntansi pengertian pendapatan adalah” Pendapatan sebagai inflow of asset
kedalam perusahaan sebagai akibat penjualan barang dan jasa”.
Selain itu menurut Commite On
Accounting Concept and Standart dari AAA dikutip oleh Theodorus Tuonakotta
(1984:144) dalam buku teori Akuntansi memberikan definisi pendapatan adalah”
Pernyataan moneter mengenai barang dan jasa yang ditransfer perusahaan kepada
langganan-langganannya dalam jangka waktu tertentu”.
Paton dan Littleton mengemukakan
bahwa pengertian pendapatan dapat ditinjau dari aspek fisik dan moneter. Hal
ini juga dikemukakan Suwardjono (1984:167) dalam buku teori Akuntansi
Perekayasaan Akuntansi Keuangan bahwa dari aspek fisik pendapatan dapat
dikatakan sebagai hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan
laba. Aspek moneter memberikan pengertian bahwa pendapatan dihubungkan dengan
aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti
luas.
2.
Pengukuran Pendapatan
Pendapatan diukur dengan nilai
wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan nilai wajar
imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah
discount dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan, umumnya
berbentuk kas atau setara kas.
Bila arus masuk dari kas atau
setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari
jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.
Bila barang atau jasa dipertukarkan
untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak
dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang
dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak
serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan
pendapatan.
Pendapatan tersebut diukur pada
nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah
kas atau setara kas yang ditransfer.
3. Pengakuan
Pendapatan
PSAK No. 31 mengatur mengenai
pengakuan pendapatan bank. Dasar yang digunakan dalam pengakuan pendapatan bank
merupakan hal yang fundamental dalam hubungannya dengan pengukuran tingkat
rentabilitas (atau keuntungan) suatu bank.
Kegiatan utama bank adalah memupuk
dana yang pada umumnya adalah berbunga dan menanamkannya dalam aktiva
produktif. Seperti pada industri lainnya, selalu terdapat kemungkinan perbedaan
waktu antara perolehan pendapatan dan terjadinya beban atas penggunaan sumber
daya untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Oleh karena itu, pengkaitan (matching) antara pendapatan dan beban
bank tidak mudah dilakukan, sehingga dalam pengakuan pendapatan perlu
diperhatikan sifat dari keunikan usaha bank tersebut.
Pendapatan bunga diakui secara
akrual (accrual basis), kecuali
pendapatan bunga dari aktiva produktif non-performing.
Pendapatan dari aktiva yang non-performing hanya boleh diakui apabila
pendapatan tersebut benar-benar telah diterima (cash basis).
B. BIAYA BANK
1. Pengertian
Yang dimaksud biaya adalah semua biaya yang secara
langsung maupun tidak langsung telah dimanfaatkan untuk
menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu.
2. Pengakuan Dan Akuntansi Biaya Bank
Biaya diakui secara accrual basis, artinya selalu diakui dan
dibebankan ke dalamperhitungan laba rugi saat jatuh waktu tanpa terlebih dahulu
menunggu pembayaran.Pembayaran biaya dimuka harus dialokasikan ke dalam
rekening biaya secara proporsional.
3. Jenis – Jenis Biaya Bank
a.
Biaya Operasional, terdiri dari :
1) Biaya Bunga
Biaya ini paling besar porsinya terhadap biaya keseluruhan. Biaya ini harus diantisipasikan oleh
bank pada penutupan tahun buku atau pada tanggal laporan.
2) Biaya Valuta Asing
Biaya dalam transaksi valuta asing biasanya muncul dari
selisih kurs yang merugi. Munculnya kerugian
selisih kurs baik dari transaksi spot, forward, maupun swap akan dibebankan ke
dalam laporan laba rugi.
3) Biaya Overhead
Dalam operasi bank sehari-hari diperlukan biaya untuk
mengolah transaksi. Biaya ini berhubungan langsung
dengan periode terjadinya sehingga
harus dicatat dan diakui sebagai beban
periode berjalan.
Biaya overhead yang
terjadi di bank memiliki ciri-ciri :
§
Tidak dapat diidentifikasikan secara langsung
dengan jasa yang dihasilkan karena biaya yang dikeluarkan untuk semua kegiatan
bank
§
Menjadi biaya pada periode terjadinya
§
Tidak memberikan manfaat untuk masa yang akan
datang
Contoh biaya overhead : biaya gaji pegawai,
tunjangan-tunjangan, biaya penyusutan aktiva tetap, biaya kegiatan kantor dll.
Akuntansi pendapatan dan biaya bank from Melly Lydea
sama2 friend :)
BalasHapus