Jumat, 29 November 2013

Coaching Bisnis Pertama Bersama Pak Anto #MRUFEnvoyV

Tanggal 21 September 2013 merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu karena akan diadakan coaching di BMT Sanama Bandung. Ternyata jadwal pertama yang akan di coaching adalah saya sendiri. Jantung ini tak seperti biasanya berdenyut dengan cepat. Padahal cuma coaching, tapi yang bikin gemeteran, nanti pas di coaching sama pihak MRUF bakal di introgasi kah? Positif thinking aja.

Alhamdulillah saya datang awal di tempat BMT Sanama tepat pukul 14.50 bersama sahabat MRUF yaitu Retno. Janjian jam 16.00, berarti 1 jam lebih 10 menit saya sudah ontime. Tak apa-apa perbanyak dzikir untuk menunggu biar lebih manfaat.

Akhirnya tiba juga tim MRUF di BMT Sanama pukul 16.05. Tim MRUF yang hadir, ada Mbak Cindy dan Pak Anto. Berarti Pak Anto yang akan menjadi pementor coach peserta MRUF Bandung selama 3 hari. Tiba waktunya saya memasuki ruangan coaching yang dilengkapi dengan AC dan pintu berkaca. Mengisi formulir dan membuat kesepakatan antara kedua belah pihak agar saya sebagai coacher berani menceritakan keadaan bisnis apa adanya.

Mulailah saya ceritakan dari usaha apa saja yang sedang saya dijalani bahkan sampai asal-usul masalah pun saya ceritakan secara detail. Satu per satu masalah dalam bisnis mulai bisa dipecahkan dan akhirnya yang menemukan dan menjawab solusi lagi, ya saya sendiri.

Memang Allah maha Baik, saya menemukan banyak solusi dan strategi baru untuk menjalankan bisnis. 

Teringat cerita Abdurrahman bin Auf, salah satu sahabat rasulullah yang dijulukin sebagai saudagar terkaya di kota Mekkah pada zamannya. Saat Rasulullah hijrah ke Madinah, orang quraisy bertanya kepada Abdurrahman bin Auf : " Ya Abdurrahman bin Auf, rasulmu sudah hijrah ke Madinah, ada 2 pilihan yang harus engkau pilih yakni meninggalkan kota Mekkah dan kekayaan-mu atau tetap di kota Mekkah bersama kekayaanmu. Abdurrahman memilih untuk meninggalkan kota Mekkah tanpa membawa kekayaan sedikit pun karena beliau yakin yang mengatur rezeki Allah, manusia tinggal berusaha dan berikhtiar. Sesampainya di Madinah,  Abdurahman bin Auf kemudian dipersaudarakan dengan salah seorang penduduk Madinah. Beliau juga, ditawari lahan pekarangan untuk berusaha (karena beliau tidak membawa apa apa dari kota asal / Mekkah, sehingga kondisi ekonomi Abdurahman tidak berharta.). Bahkan  ia di minta memandang istri-istri dari saudara Madinah ini, mana yang disukai silahkan diambil sebagai istrinya Abdurahman. Tapi Abdurahman tidak menerima semua kemudahan yanh disandingkan kepadanya.Ia hanya meminta ditunjukkan dimana letak pasar Madinah?Setelah Abdurahman masuk ke pasar Madinah, ia segera mencari barang yang bisa ia jual dan bisa didapatkannya dengan biaya minim. Ditemukanlah utasan tali-tali yang tercecer di tanah (tali bekas) yang kemudian ia kumpulkan tali itu dan dirangkainya menjadi tali kuat yang digunakan untuk mengikatkan hewan kendaraan. Dari tali-tali yang ia dapatkan dengan mudah, ternyata itu yang mengantarkan Abddurahman  menjadi saudagar terkaya di pasar baru kota Mekkah.

Bismillah...:D Allahu Akbar!!!!




0 komentar: