Sabtu, 28 Maret 2015

PAMERAN AGRINEX 2015 PENUH CERITA





Berawal ragu-ragu untuk mengikuti pameran Agrinex 2015 karena memiliki berbagai banyak alasan. Pertama, usaha yang dibawa saat ini menyimpang apa yang dicurhatkan saat coaching. Kedua, biaya yang cukup besar untuk mengikuti pameran Agrinex mulai dari biaya sewa, biaya transportasi di dalam dan luar kota, biaya packaging, biaya makan,dan biaya penginapan. Ketiga, pengalaman untuk berjualan sayuran organik masih malu-malu untuk ditawarkan karena ilmu tentang sayuran masih awam.
Teringat lagi cerita teman alumni MRUF V, di pameran Agrinex nanti banyak pembeli yang paling penting niatnya karena Allah dan tambahkan link persahabatan dalam berbisnis agar banyak belajar dari pengusaha sukses dalam menjalankan usaha pertanian.
Iya juga sih, dicoba deh. Sempat kebingungan untuk membawa sayuran karena sayuran yang akan dibawa nanti seberat 20 kg. Akhirnya, dapat tawaran dari nanda untuk pergi bareng menggunakan mobil kang rifan. Namun H-1, saya mengcancel rencana pergi bersama karena barang belum siap di packaging dan pihak DT tidak mengizinkan jika barang lepas tanggung jawab tidak dibawa langsung oleh melly. Terpaksa berangkat sendiri,tapi alhamdulillah barang di packaging dan dianter sampai pasteur dari teman-teman SALIH SSG DT. Begitu lega rasanya memiliki banyak teman-teman yang baik.
Pergi ke ibukota sendiri tak menjadi hambatan bahkan menjadi tantangan untuk semakin belajar mandiri. Belajar untuk mengetahui rute Jakarta Selatan, belajar untuk mempelajari sikap supir taksi yang berusaha menipu pelanggan karena sempat jadi korban, dan belajar untuk salah alamat masuk pameran karena masuk ke pameran Mega Build The Indonesia.
Awalnya sempat tidak diizinkan masuk di pameran Mega Bulid The Indonesia karena tampilan seperti anak mahasiswa. Ya sudah jalan singkat sms kak cha-cha dan alhamdulillah kak cha2 calling dan berbicara langsung ke panitia melalui percakapan telepon. Akhirnya diizinkan masuk sebagai exhibition di Mega Build The Indonesia atas nama Mien R. Uno Foundation. Keliling sana-sini gak ketemu exhibition Mien R. Uno Foundation. Tanya satpam acara Agrinex 2015 di gedung sebelah ada 1 KM jaraknya. Ya ampun apes diturunin taksi bukan di tempat acara Agrinex, lah ini salah masuk gedung pula hahahaha. Dengan semangat 45 gue memberanikan diri membawa barang 1 tas gendong, 1 tas jinjing dan 2 kardus sayuran yang masing-masing beratnya 10 kg. Banyak orang melihat tingkah laku gue yang membawa banyak barang. Emang kota Jakarta ya sifatnya individual banget, gak ada tuh yang mau membantu gue. Setiba di gedung Agrinex, ada bapak-bapak memberikan amanah untuk menitipkan barangnya ke gue. Gue sih sempat bingung milih urusin barang gue dulu sampai stand atau simpen dulu barang dan jagain juga barang bapak-bapak tadi. Ya sudah karena gue juga mulai lelah, gue bantu bapak yang tadi buat nungguin barangnya aja deh. Ehh taunya bapak itu menyewa trolly dan menyuruh gue untuk angkat barangnya juga biar sekalian dibawa di trollynya. Alhamdulilah berkat sifat kepekaan gue ini, gue jadi dibantu mungkin melihat gue yang miris membawa barang pameran yang begitu banyak.
Tiba juga di stand Mien R. Uno Foundation, ceweknya cuma gue sendiri. Tak masalah tetap membantu sebisa gue agar stand MRUF bisa lebih rapi dari sebelumnya. Sempat kebingungan mau nginep dimana. Mau ikut para cowok nginep di MRUF gak diizinkan tapi kak cha2 dan kak cindy mengajak gue tinggal di hotel. Alhamdulillah banget donk..hihihi.
Keesokan harinya, tibalah pameran Agrinex 2015. Mulailah berjualan dengan mengenakan kaos ENVOY. Sudah lama kaos ENVOY ini tak dikenakan oleh gue sendiri. Serasa ada energi positif lagi untuk berjualan walaupun awalnya gue sempat gak pede ikutan acara Agrinex ini. Tugas kali ini di hari pertama, gue kebagian kasir bareng yudistira anak ENVOY VI. Ribet juga karena pertama kali jadi kasir di acara pameran karena biasanya gue cuap-cuap jadi sales. Pengalaman gue yang paling menarik di hari pertama, saat pak sandiago uno memanggil tomat cherry, anak-anak memanggil melly tuh ditanya. Dikira gue yang nanya pihak kementrian, jadi gue jelasin langsung ke pihak kementrian. Taunya pak sandiuno yang nanya. Muka gue tiba-tiba merah karena malu salah menerangkan produk ke orang lain. Sempat sedih liatnya karena malu-maluin pak sandiuno juga. Tapi, gak apa-apa jadi pelajaran buat gue di masa mendatang. Pas di evaluasi, gue kebagian yang merekap duit dan mencatat hasil evaluasi. Waduh tugas gue di hari pertama ini begitu banyak, jadi gak fokus untuk memperkenalkan produk yang gue bawa deh.
Di hari ke-2, gue kebagian jadi kasir, sales dan ada waktu free buat keliling. Alhamdulillah karena gue dan semua peserta pameran di ENVOY butuh giliran mendapatkan tugas biar semua belajar mendapat pengalaman. Tapi, pembagian tugas ini gak begitu efektif karena ketuanya si Yoga pun mengingkari banyak perjanjian dan kesepakatan saat evaluasi kemarin. Intinya Yoga gak tegas dengan rencana aturan sebelumnya. Untung gue alumni jadi banyak belajar pameran di tahun kemarin walaupun pameran tahun lalu ikut di Pesta Wirausaha 2014.
Di hari terakhir, jreng-jreng Ibu Mien terlihat cemberut melihat kami anak-anak ENVOY karena baju yang dikenakan bermacam-macam, ada yang polo, kaos, batik bahkan ada yang mengenakan kebaya ya itu gue si salah kostum ababil hehe. Ibu Mien emang visual jadi kalau gak kompak mengenakan pakaian, ya kena deh imbasnya nanti hihi. Itulah sifat Ibu Mien yang paling keren guys. Jadi lain kali ikuti semua aturan Mien R. Uno Foundation ya, jangan kaya gue senangnya melanggar aturan aja dari dulu.
Pokoknya Agrinex 2015 keren, banyak pembeli yang datang, banyak wartawan, banyak orang-orang penting bahkan gue bisa dapat 10 client baik dari pihak kementrian, pengusaha, maupun link-link yang gak pernah gue duga. Terima kasih crew-crew Mien R. Uno Foundation kalian memang disiplin dan tangguh dalam menangani soal pameran. Gue harus banyak belajar dari kalian mengenai kesabaran dalam menangani banyak orang.





0 komentar: