Selasa, 24 Juni 2014

Usaha itu Butuh “Struggle”!

Pertama kali saya mengenal ilmu berbisnis saat masih menjadi mahasiswa baru, orang bilang sih maba. Berawal berjualan donat bersama sahabat terdekat. Lama-kelamaan mengalami kejenuhan karena jualan donat harus berkeliling kampus yang mana keuntungan tiap 1 box hanya menghasilkan Rp 10.000,00. Oleh karena itu, bisnis pun berpindah ke usaha rombongan sama teman geng kelas. Pertama kalinya usaha bikin ubi kukus dibalut coklat. Unik sih tapi peminat yang beli masih sedikit. Cape iya, untungnya pun dikit. Lengkap sudah saudara-saudara. Akhirnya vakum dulu usaha selama 4 bulan. Masuk ke semester 3 bertemu dengan sahabat2 yang memiliki satu visi dan misi di bidang fashion. Alhamdulillah terbentuklah EDGE yang artinya Everything We Do to Get Experience yang dibangun oleh 5 tim. Fokus yang dijalani jualan baju2 distro. Ternyata 5 tim kami bukan orang yang jago marketing. Maka bisnis pindah di bidang konveksi. Berdirilah bisnis kami yang sesungguhnya bertempat pada tanggal 12-12-11. Order pertama didapatkan dari jurusan sendiri yaitu membuat seragam (kemeja, celana/rok bahan, dasi dan jas). Omzet mencapai 28-30 juta. Namun, bukan untung yang kami rasakan tapi hinaan dari teman-teman kelas karena kami yang ber-lima ini menguntungkan bisnis dari teman sendiri, gak rasional. Secara masih mahasiswa main harga tinggi tapi kualitas gak menjamin. Sempat dimusuhin di kelas selama 2 bulan lamanya. Agar pertemanan tetap terjaga, keuntungan bisnis kami saat itu kami sedekahkan saja. Alhamdulillah persahabatan pun mulai membaik kembali. 5 tim ini gak mudah menyerah. Selalu saja mengikuti seminar wirausaha, perlombaan usaha dan lolos2 beasiswa. Berkat ikhtiar kami yang selalu semangat meraih mimpi, PMW 2013 pun lolos, 1 tim kami lolos beasiswa Djarum, 1 tim lagi lolos beasiswa teknologi kraetif CIMB NIAGA,  1 tim lagi lolos beasiswa PPA, dan 1 tim lagi lolos beasiswa MRUF, ya melly sendiri. Tim EDGE memang sempurna, bisa dibilang semua berotak pemimpin sehingga punya idealis masing-masing. Bahkan saat pencairan uang PMW, sempat ribut karena uang 21 juta hanya tersisa 10 juta, 11 juta lagi kemana?... Akhirnya terjadi perpecahan kubu dan bubarlah EDGE saat bulan ramadhan tahun 2013.

            Semangat berbisnis pun gak berakhir disini, bulan September 2013 mulailah melly diundang MRUF untuk mengikuti training pertama di Jakarta. Sungguh kehormatan yang luar biasa akhirnya saya bisa belajar bisnis lagi. Saat tiba di Jakarta bertemulah sosok tokoh pengusaha yang menginspirasi yaitu bapak sandiago uno. Saat beliau berbicara 10 menit, semua peserta MRUF ENVOY V fokus memperhatikan nasehat pak uno. Apa yang pak uno katakan jangan terlewat untuk dicatat. Training 1 ini masih membuka wawasan umum mengenai ilmu-ilmu berwirausaha. Lanjut training 2 bertempat di Yogyakarta. Bisnis pun masih mengakui bisnis konveksi EDGE yang dulu walaupun belum ada pesanan lagi. Di Yogyakarta terbuka mindset bahwa jadi pengusaha itu harus disiplin, ontime, tanggung jawab, pandai membaca peluang pasar bahkan jujurlah yang diutamakan.

            Selesai training 2, dimulailah langkah awal baru saya berbisnis. Ya, karena saya di coach personal sama pak anto dan pak ibnu. 2 kali coach saya masih idealis, mengutamakan urusan organisasi dibandingkan bisnis. Coach 3 mulai coach gabungan dimana melly gak bisa mempertahankan pendapat idealisnya, karena teman2 yang lain berbisnis sudah berjalan 1000 langkah maju ke depan, sedangkan melly masih dimulai dari nol (istilah isi pom bensin...hoakk).

Mulailah perjuangan bisnis sesungguhnya di bulan Maret 2014, orderan jaket SSG DT sampai mendapatkan omzet 10 juta + pesanan jaket pasca sarjana jurusan pendidikan ekonomi dengan omzet 5 juta. Ditambah omzet bisnis karikatun @Comik_ID. Saya memberanikan diri bahwa saya punya passion yang bermanfaat bagi orang lain dari langkah usaha ini. Sungguh ilmu2 coach membuat hati dan pemikiran terbuka lebar karena sebagai pengusaha itu amanah untuk ayah, ibu dan ade serta orang-orang sekitar. Bukan saatnya mempertahankan idealis seorang mahasiswa yang susah diatur. Tapi, sudah saatnya pikirkan masa depanmu, raih mimpimu dengan jalan wirausaha yang mampu menghidupkan banyak orang. Bahagia untuk orang lain itu indah, Hamasah!

            Rezeki setiap orang itu sudah diatur sama Allah tapi Allah tidak akan mengubah hidup suatu kaum jika kaumnya sendiri yang mampu mengubahnya.

Man Jadda Wa Jadda!!! ( Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan sukses).

by : Melly Lydea

Lampiran:
usaha @Comik_ID (jasa desain karikatun)










2 komentar: