PAMERAN AGRINEX 2015 PENUH CERITA
Berawal
ragu-ragu untuk mengikuti pameran Agrinex 2015 karena memiliki berbagai banyak
alasan. Pertama, usaha yang dibawa saat ini menyimpang apa yang dicurhatkan
saat coaching. Kedua, biaya yang cukup besar untuk mengikuti pameran Agrinex
mulai dari biaya sewa, biaya transportasi di dalam dan luar kota, biaya
packaging, biaya makan,dan biaya penginapan. Ketiga, pengalaman untuk berjualan
sayuran organik masih malu-malu untuk ditawarkan karena ilmu tentang sayuran
masih awam.
Teringat
lagi cerita teman alumni MRUF V, di pameran Agrinex nanti banyak pembeli yang
paling penting niatnya karena Allah dan tambahkan link persahabatan dalam
berbisnis agar banyak belajar dari pengusaha sukses dalam menjalankan usaha
pertanian.
Iya
juga sih, dicoba deh. Sempat kebingungan untuk membawa sayuran karena sayuran
yang akan dibawa nanti seberat 20 kg. Akhirnya, dapat tawaran dari nanda untuk
pergi bareng menggunakan mobil kang rifan. Namun H-1, saya mengcancel rencana
pergi bersama karena barang belum siap di packaging dan pihak DT tidak
mengizinkan jika barang lepas tanggung jawab tidak dibawa langsung oleh melly.
Terpaksa berangkat sendiri,tapi alhamdulillah barang di packaging dan dianter
sampai pasteur dari teman-teman SALIH SSG DT. Begitu lega rasanya memiliki
banyak teman-teman yang baik.
Pergi
ke ibukota sendiri tak menjadi hambatan bahkan menjadi tantangan untuk semakin
belajar mandiri. Belajar untuk mengetahui rute Jakarta Selatan, belajar untuk
mempelajari sikap supir taksi yang berusaha menipu pelanggan karena sempat jadi
korban, dan belajar untuk salah alamat masuk pameran karena masuk ke pameran Mega
Build The Indonesia.
Awalnya
sempat tidak diizinkan masuk di pameran Mega Bulid The Indonesia karena
tampilan seperti anak mahasiswa. Ya sudah jalan singkat sms kak cha-cha dan
alhamdulillah kak cha2 calling dan berbicara langsung ke panitia melalui
percakapan telepon. Akhirnya diizinkan masuk sebagai exhibition di Mega Build
The Indonesia atas nama Mien R. Uno Foundation. Keliling sana-sini gak ketemu
exhibition Mien R. Uno Foundation. Tanya satpam acara Agrinex 2015 di gedung
sebelah ada 1 KM jaraknya. Ya ampun apes diturunin taksi bukan di tempat acara
Agrinex, lah ini salah masuk gedung pula hahahaha. Dengan semangat 45 gue
memberanikan diri membawa barang 1 tas gendong, 1 tas jinjing dan 2 kardus
sayuran yang masing-masing beratnya 10 kg. Banyak orang melihat tingkah laku
gue yang membawa banyak barang. Emang kota Jakarta ya sifatnya individual
banget, gak ada tuh yang mau membantu gue. Setiba di gedung Agrinex, ada
bapak-bapak memberikan amanah untuk menitipkan barangnya ke gue. Gue sih sempat
bingung milih urusin barang gue dulu sampai stand atau simpen dulu barang dan
jagain juga barang bapak-bapak tadi. Ya sudah karena gue juga mulai lelah, gue bantu
bapak yang tadi buat nungguin barangnya aja deh. Ehh taunya bapak itu menyewa
trolly dan menyuruh gue untuk angkat barangnya juga biar sekalian dibawa di
trollynya. Alhamdulilah berkat sifat kepekaan gue ini, gue jadi dibantu mungkin
melihat gue yang miris membawa barang pameran yang begitu banyak.
Tiba
juga di stand Mien R. Uno Foundation, ceweknya cuma gue sendiri. Tak masalah
tetap membantu sebisa gue agar stand MRUF bisa lebih rapi dari sebelumnya.
Sempat kebingungan mau nginep dimana. Mau ikut para cowok nginep di MRUF gak
diizinkan tapi kak cha2 dan kak cindy mengajak gue tinggal di hotel.
Alhamdulillah banget donk..hihihi.
Keesokan
harinya, tibalah pameran Agrinex 2015. Mulailah berjualan dengan mengenakan
kaos ENVOY. Sudah lama kaos ENVOY ini tak dikenakan oleh gue sendiri. Serasa
ada energi positif lagi untuk berjualan walaupun awalnya gue sempat gak pede
ikutan acara Agrinex ini. Tugas kali ini di hari pertama, gue kebagian kasir
bareng yudistira anak ENVOY VI. Ribet juga karena pertama kali jadi kasir di
acara pameran karena biasanya gue cuap-cuap jadi sales. Pengalaman gue yang paling
menarik di hari pertama, saat pak sandiago uno memanggil tomat cherry,
anak-anak memanggil melly tuh ditanya. Dikira gue yang nanya pihak kementrian,
jadi gue jelasin langsung ke pihak kementrian. Taunya pak sandiuno yang nanya.
Muka gue tiba-tiba merah karena malu salah menerangkan produk ke orang lain.
Sempat sedih liatnya karena malu-maluin pak sandiuno juga. Tapi, gak apa-apa
jadi pelajaran buat gue di masa mendatang. Pas di evaluasi, gue kebagian yang
merekap duit dan mencatat hasil evaluasi. Waduh tugas gue di hari pertama ini
begitu banyak, jadi gak fokus untuk memperkenalkan produk yang gue bawa deh.
Di
hari ke-2, gue kebagian jadi kasir, sales dan ada waktu free buat keliling.
Alhamdulillah karena gue dan semua peserta pameran di ENVOY butuh giliran
mendapatkan tugas biar semua belajar mendapat pengalaman. Tapi, pembagian tugas
ini gak begitu efektif karena ketuanya si Yoga pun mengingkari banyak
perjanjian dan kesepakatan saat evaluasi kemarin. Intinya Yoga gak tegas dengan
rencana aturan sebelumnya. Untung gue alumni jadi banyak belajar pameran di
tahun kemarin walaupun pameran tahun lalu ikut di Pesta Wirausaha 2014.
Di
hari terakhir, jreng-jreng Ibu Mien terlihat cemberut melihat kami anak-anak
ENVOY karena baju yang dikenakan bermacam-macam, ada yang polo, kaos, batik
bahkan ada yang mengenakan kebaya ya itu gue si salah kostum ababil hehe. Ibu
Mien emang visual jadi kalau gak kompak mengenakan pakaian, ya kena deh
imbasnya nanti hihi. Itulah sifat Ibu Mien yang paling keren guys. Jadi lain
kali ikuti semua aturan Mien R. Uno Foundation ya, jangan kaya gue senangnya
melanggar aturan aja dari dulu.
Pokoknya
Agrinex 2015 keren, banyak pembeli yang datang, banyak wartawan, banyak
orang-orang penting bahkan gue bisa dapat 10 client baik dari pihak kementrian,
pengusaha, maupun link-link yang gak pernah gue duga. Terima kasih crew-crew
Mien R. Uno Foundation kalian memang disiplin dan tangguh dalam menangani soal
pameran. Gue harus banyak belajar dari kalian mengenai kesabaran dalam
menangani banyak orang.
0 komentar: