Perjuangan Gadis Pakistan Demi Pendidikan Meskipun Tertembak di Kepala
Nobel Perdamaian Untuk Malala
Dukungan untuk Malala | Malala dan ayahnya (c) dailymail/PA
Di Inggris, Shahida Choudhary berkampanye pada Perdana Menteri dan politisi terkemuka untuk menulis kepada komite Nobel Perdamaian untuk merekomendasikan Malala. Menurutnya, Malala tidak hanya sekedar wanita muda, dia telah menyuarakan pendapatnya agar semua orang mendapatkan pendidikan tanpa membedakan jenis kelamin. Shahida Choudhary juga salah satu pejuang pendidikan dari Pakistan yang melarikan diri ke Inggris karena dipaksa menikah saat berusia 16 tahun.
Perjuangan Malala belum berakhir, ditambah lagi dengan kecaman pihak Taliban yang masih mengincar nyawanya. Semoga kesehatan Malala segera pulih dan mendapat bantuan dari banyak pihak agar semua orang bisa mendapatkan pendidikan yang layak tanpa batasan jenis kelamin ataupun gender.
0 komentar: