Selasa, 04 Februari 2014

Belajar lagi dan lagi


Jam 04.30? Ini hari? Senin!! tidak hari pertama ppl di SMAN 5 Bandung. Bismillah, walaupun bangun kesiangan untung tadi malam berniat shaum daud+shaum senin-kamis. Bergegas shalat dan mandi. Ingat masuk sekolahnya SMAN 5 Bandung beda sama UPI, jam 06.30 sudah harus berada di sekolah. Apalagi calon guru datang harus lebih awal memberikan contoh yang baik untuk muridnya. Dan syukurlah datang tepat pukul 06.29, alhamdulillah datang lebih awal 1 menit.

Tak sabar untuk diajak jalan-jalan mengelilingi lingkungan SMA 5 dan memperkenalkan diri di hadapan guru dan siswa. Duarrr, ada kejutan istimewa. Para mahasiswa dapat materi tentang profil SMA 5. Duduk di ruangan VIP. Diawali dengan pembukaan dari bapak kepala sekolah (Bapak Jumdiat). Orang memanggilnya AA Jum. Terlihat menegangkan melihat badan bapak kepala sekolah yang kekar. Bersikap seorang boss, membawa hp android 3, ipad 2 dengan model paling canggih. Merasa minder karena gaya para mahasiswa UPI kalah sama bapak kepala sekolah. Bayangkan saja bapak ini update tentang ilmu teknologi, punya website, twitter, path, fb, pin bb, line, whatsapp, dan tiap hari update instagram. Tapi, setelah beliau menyampaikan materi semua tertuju padanya. Mengapa? Ceramah beliau menyentuh hati. Merasakan bahwa kami orang baru sudah dianggap menjadi bagian keluarga di SMA 5. Kata pak jum : " Tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Orang cerdas tanpa diiringi dengan sikap dan karaktek yang baik menghasilkan generasi koruptor yang terlihat sampai hari. Artinya pendidikan yang diterapkan di Indonesia telah gagal. Mau terhindar dari generasi koruptor? Mulailah membiasakan sikap jujur dan 3s (senyum, sopan dan simpati)."

Kepala sekolahnya saja sudah sangat ramah, apalagi para keluarga SMA 5. Merasa terpanggil untuk menjadi seorang guru kreatif dan belajar menjadi seorang insan apa adanya. Tak sombong, tak angkuh tapi memberikan contoh yang terbaik bagi calon pendidik. Selalu rendah hati karena segala daya dan upaya  merupakan  anugerah yang Allah berikan. Ini toh skenario Allah menempatkan saya dan teman-teman untuk ppl di SMA 5 Bandung. Belajar lagi dan lagi. Jangan pernah menganggap remeh sekalipun seorang siswa, siapa tahu anda banyak belajar dari mereka. Kehidupan sebenarnya seorang calon guru bukan hanya memanajemen kelas tapi mempersiapkan untuk mulai mengenal dunia luar. Dunia dimana mengenal karakter masing-masing setiap orang.

So, terima kasih keluarga SMA 5 Bandung :) Paling termotivasi melihat anak SMA 5 sudah banyak study tour ke luar negeri, wajib tingkatkan kembali bahasa inggris, jangan mau kalah sama anak-anak muda. Bismillah!


Mahasiswa PPL UPI di SMAN 5 Bandung

2 komentar: